A small tool to view real-world ActivityPub objects as JSON! Enter a URL
or username from Mastodon or a similar service below, and we'll send a
request with
the right
Accept
header
to the server to view the underlying object.
{
"@context": "https://www.w3.org/ns/activitystreams",
"type": "OrderedCollectionPage",
"orderedItems": [
{
"type": "Create",
"actor": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"object": {
"type": "Note",
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1365539254586839046",
"attributedTo": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"content": "Luno adalah platform jual beli dan simpan kripto seperti Bitcoin, Ethereum dan lain sebagainya. Anda dapat membali dan menjual kripto dengan mata uang rupiah melalui aplikasi Luno. Pengguna dapat menyimpan, menjual, dan membeli kripto tanpa membayar biaya apapun. Anda bisa melakukan penjualan atau pembelian dengan mudah. Banyak manfaat ketika anda daftar ke aplikasi Luno, yaitu mendapatkan wallet pribadi untuk menyimpan kripto. Tersedia fitur tradingview untuk analisi harga dan konversi mata uang IDR ke USD. Jumlah depositm minimum pada Luno juga terbilang kecil, sekitar 50rb sudah bisa investasi kripto. Dengan pengguna hampir 2 juta di Indonesia, Luno menjadi market crypto terbaik yang aman dan terpercaya. Bahkan Luno menjadi 1 dari 13 market crypto yang telah terdaftar di lembaga penjamin aset digital yaitu Bappepti.<br /><br />Luno memiliki keunggulan, pertama tingkat kepercayaan brand sebagai perusahaan global yang berkantor pusat di Inggris. Luno juga menjadi satu-satunya exchange kripto di Indonesia yang didukung oleh investor lokal yang kuat di Venturra Capital (dipimpin oleh John Riady dari Lippo Group), dengan tranaksi yang cepat dan nyaman. Untuk withdrawl pun tidak perlu waktu lama, anda hanya butuh waktu 1-15 menit untuk melakukan pencairan. Bahkan untuk melakukan deposit, Anda tidak perlu menunggu lama karena Luno memiliki server yang berpusat di Singapore dengan tingkat kecepatan yang sangat tinggi. <br /><a href=\"https://www.luno.com/id/id\" target=\"_blank\">https://www.luno.com/id/id</a>",
"to": [
"https://www.w3.org/ns/activitystreams#Public"
],
"cc": [
"https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/followers"
],
"tag": [],
"url": "https://www.minds.com/newsfeed/1365539254586839046",
"published": "2022-04-26T04:05:28+00:00",
"source": {
"content": "Luno adalah platform jual beli dan simpan kripto seperti Bitcoin, Ethereum dan lain sebagainya. Anda dapat membali dan menjual kripto dengan mata uang rupiah melalui aplikasi Luno. Pengguna dapat menyimpan, menjual, dan membeli kripto tanpa membayar biaya apapun. Anda bisa melakukan penjualan atau pembelian dengan mudah. Banyak manfaat ketika anda daftar ke aplikasi Luno, yaitu mendapatkan wallet pribadi untuk menyimpan kripto. Tersedia fitur tradingview untuk analisi harga dan konversi mata uang IDR ke USD. Jumlah depositm minimum pada Luno juga terbilang kecil, sekitar 50rb sudah bisa investasi kripto. Dengan pengguna hampir 2 juta di Indonesia, Luno menjadi market crypto terbaik yang aman dan terpercaya. Bahkan Luno menjadi 1 dari 13 market crypto yang telah terdaftar di lembaga penjamin aset digital yaitu Bappepti.\n\nLuno memiliki keunggulan, pertama tingkat kepercayaan brand sebagai perusahaan global yang berkantor pusat di Inggris. Luno juga menjadi satu-satunya exchange kripto di Indonesia yang didukung oleh investor lokal yang kuat di Venturra Capital (dipimpin oleh John Riady dari Lippo Group), dengan tranaksi yang cepat dan nyaman. Untuk withdrawl pun tidak perlu waktu lama, anda hanya butuh waktu 1-15 menit untuk melakukan pencairan. Bahkan untuk melakukan deposit, Anda tidak perlu menunggu lama karena Luno memiliki server yang berpusat di Singapore dengan tingkat kecepatan yang sangat tinggi. \nhttps://www.luno.com/id/id",
"mediaType": "text/plain"
}
},
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1365539254586839046/activity"
},
{
"type": "Create",
"actor": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"object": {
"type": "Note",
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1365537077860503561",
"attributedTo": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"content": "Cryptocurrency adalah mata uang digital yang digunakan sebagai alat tukar seperti halnya rupiah maupun dollar. Jenis Cryptocurrency berdasarkan data terakhir yang diambil yakni pada Januari 2020 jumlahnya mencapai 21.000 jenis dan terus berkembang. Pesatnya perkembangan sebuah cryptocurrency, memunculkan inisiator-inisiator lain dalam dunia cryptocurrency. Bagaimana tidak? Dalam 7 tahun terakhir nilai jual seperti Bitcoin naik 10.000 kali lipat dan cenderung terus naik. <br /><br />Cryptocurrency lainnya yang juga naik dengan pesat yaitu Litecoin, Ethereum, dan Dogecoin. Walaupun induk dari cryptocurrency yaitu Bitcoin sempat merosot, namun ditahun 2020 ini nilainya kembali naik. Namun bagaimanakah cara kerja Cryptocurrency ini? Sistem uang terdesentralisasi adalah sebuah jaringan yang mampu menghubungkan konsumennya tanpa melalui perantara atau pihak ketiga seperti perbankan atau pemerintah. Melalui smartphone dan laptop yang tersambung ke internet, konsumen dapat mengirimkan atau menerima uang kapanpun dan dimanapun di seluruh dunia dalam hitungan menit.<br /><br />Masalah-masalah tersebut coba dipecahkan melalui sistem blockchain, yaitu sebuah platform dimana mata uang digital dijalankan. Cryptocurrency bergantung erat pada sistem blockchain ini, karena proses transaksinya semua tercatat menggunakan sistem blockchain. Blockchain adalah buku besar yang berisi sejarah pencatatan mata uang kripto tertentu. Semua transaksi koin kripto akan terlacak lewat blockchain, sehingga tidak mungkin membuat tiruan dalam bentuk apa pun. <br /><br />Fungsi blockchain ini ialah untuk mengatur dan menjaga setiap penambahan data yang tersimpan pada tiap blok. Blok-blok yang menyimpan data tersebut akan berhubungan satu sama lain dan membentuk jaringan terdesentralisasi atau jaringan peer to peer (P2P). Dalam blockchain, data yang disimpan atau dicatat tidak dapat dipalsukan atau disunting. Jaringan P2P ialah jaringan kesepakatan, dimana sistem ini mampu menghadirkan sistem pembayaran atau transaksi yang baru.<br /><br />Layaknya sejumlah investasi dengan instrumen lainnya, mata uang kripto juga bisa meningkatkan kekayaan bersih kita. Anda perlu ingat, uang tunai yang kita punya saat ini akan berkurang nilai jualnya karena faktor inflasi. Berbeda halnya jika kita menginvestasikannya ke aset-aset yang menguntungkan secara jangka panjang.<br /><br />Keuntungan lainnya adalah teknologi di balik mata uang kripto, yakni blockchain. Tidak ada satu institusi atau negara di mana saja yang bisa mengendalikan arus transaksi serta nilai dari mata uang digital tersebut. Blockchain juga memiliki Ledger (Buku Besar) catatan transaksi yang dapat diakses oleh semua orang tanpa ada kecurangan sedikit pun.<br /><br />Belum semua negara mengakui mata uang digital sebagai mata uang yang sah. Tiongkok dan Korea Selatan sudah melarang ICO (initial coin offering) dan perdagangan mata uang digital di negaranya. Rusia juga telah melarang penggunaan mata uang digital di negaranya. Di Indonesia, mata uang digital tidak diakui sebagai alat pembayaran, namun boleh diperdagangkan di bursa berjangka.<br /><br />Volatilitas yang sangat rentan. Dengan lompatan volatilitas harga yang tinggi, Anda bisa saja menghasilkan banyak uang, namun juga bisa kehilangan banyak uang dalam sekejap.<br /><br />Risiko kehilangan. Segala bentuk transaksi digital sangat bergantung pada kata kunci alias “privacy key” kita, sewaktu-waktu itu hilang atau diretas orang, maka semua dana di dalamnya juga akan ikut lenyap.<br /><br />Ada banyak faktor yang perlu kita pertimbangkan sebelum memilih salah satu mata uang kripto untuk investasi. Di antaranya: Seberapa banyak yang menyambut mata uang kripto tersebut (Penerimaan Global), seberapa mudah luas penggunaannya (Portabilitas), dan seberapa kuat keamanannya.<br /><br />",
"to": [
"https://www.w3.org/ns/activitystreams#Public"
],
"cc": [
"https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/followers"
],
"tag": [],
"url": "https://www.minds.com/newsfeed/1365537077860503561",
"published": "2022-04-26T03:56:49+00:00",
"source": {
"content": "Cryptocurrency adalah mata uang digital yang digunakan sebagai alat tukar seperti halnya rupiah maupun dollar. Jenis Cryptocurrency berdasarkan data terakhir yang diambil yakni pada Januari 2020 jumlahnya mencapai 21.000 jenis dan terus berkembang. Pesatnya perkembangan sebuah cryptocurrency, memunculkan inisiator-inisiator lain dalam dunia cryptocurrency. Bagaimana tidak? Dalam 7 tahun terakhir nilai jual seperti Bitcoin naik 10.000 kali lipat dan cenderung terus naik. \n\nCryptocurrency lainnya yang juga naik dengan pesat yaitu Litecoin, Ethereum, dan Dogecoin. Walaupun induk dari cryptocurrency yaitu Bitcoin sempat merosot, namun ditahun 2020 ini nilainya kembali naik. Namun bagaimanakah cara kerja Cryptocurrency ini? Sistem uang terdesentralisasi adalah sebuah jaringan yang mampu menghubungkan konsumennya tanpa melalui perantara atau pihak ketiga seperti perbankan atau pemerintah. Melalui smartphone dan laptop yang tersambung ke internet, konsumen dapat mengirimkan atau menerima uang kapanpun dan dimanapun di seluruh dunia dalam hitungan menit.\n\nMasalah-masalah tersebut coba dipecahkan melalui sistem blockchain, yaitu sebuah platform dimana mata uang digital dijalankan. Cryptocurrency bergantung erat pada sistem blockchain ini, karena proses transaksinya semua tercatat menggunakan sistem blockchain. Blockchain adalah buku besar yang berisi sejarah pencatatan mata uang kripto tertentu. Semua transaksi koin kripto akan terlacak lewat blockchain, sehingga tidak mungkin membuat tiruan dalam bentuk apa pun. \n\nFungsi blockchain ini ialah untuk mengatur dan menjaga setiap penambahan data yang tersimpan pada tiap blok. Blok-blok yang menyimpan data tersebut akan berhubungan satu sama lain dan membentuk jaringan terdesentralisasi atau jaringan peer to peer (P2P). Dalam blockchain, data yang disimpan atau dicatat tidak dapat dipalsukan atau disunting. Jaringan P2P ialah jaringan kesepakatan, dimana sistem ini mampu menghadirkan sistem pembayaran atau transaksi yang baru.\n\nLayaknya sejumlah investasi dengan instrumen lainnya, mata uang kripto juga bisa meningkatkan kekayaan bersih kita. Anda perlu ingat, uang tunai yang kita punya saat ini akan berkurang nilai jualnya karena faktor inflasi. Berbeda halnya jika kita menginvestasikannya ke aset-aset yang menguntungkan secara jangka panjang.\n\nKeuntungan lainnya adalah teknologi di balik mata uang kripto, yakni blockchain. Tidak ada satu institusi atau negara di mana saja yang bisa mengendalikan arus transaksi serta nilai dari mata uang digital tersebut. Blockchain juga memiliki Ledger (Buku Besar) catatan transaksi yang dapat diakses oleh semua orang tanpa ada kecurangan sedikit pun.\n\nBelum semua negara mengakui mata uang digital sebagai mata uang yang sah. Tiongkok dan Korea Selatan sudah melarang ICO (initial coin offering) dan perdagangan mata uang digital di negaranya. Rusia juga telah melarang penggunaan mata uang digital di negaranya. Di Indonesia, mata uang digital tidak diakui sebagai alat pembayaran, namun boleh diperdagangkan di bursa berjangka.\n\nVolatilitas yang sangat rentan. Dengan lompatan volatilitas harga yang tinggi, Anda bisa saja menghasilkan banyak uang, namun juga bisa kehilangan banyak uang dalam sekejap.\n\nRisiko kehilangan. Segala bentuk transaksi digital sangat bergantung pada kata kunci alias “privacy key” kita, sewaktu-waktu itu hilang atau diretas orang, maka semua dana di dalamnya juga akan ikut lenyap.\n\nAda banyak faktor yang perlu kita pertimbangkan sebelum memilih salah satu mata uang kripto untuk investasi. Di antaranya: Seberapa banyak yang menyambut mata uang kripto tersebut (Penerimaan Global), seberapa mudah luas penggunaannya (Portabilitas), dan seberapa kuat keamanannya.\n\n",
"mediaType": "text/plain"
}
},
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1365537077860503561/activity"
},
{
"type": "Create",
"actor": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"object": {
"type": "Note",
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1365535184224522243",
"attributedTo": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"content": "Launching the Forbes page, NFT is a digital asset that represents real-world objects such as paintings, music art, in-game items, to short videos.",
"to": [
"https://www.w3.org/ns/activitystreams#Public"
],
"cc": [
"https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/followers"
],
"tag": [],
"url": "https://www.minds.com/newsfeed/1365535184224522243",
"published": "2022-04-26T03:49:17+00:00",
"source": {
"content": "Launching the Forbes page, NFT is a digital asset that represents real-world objects such as paintings, music art, in-game items, to short videos.",
"mediaType": "text/plain"
}
},
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1365535184224522243/activity"
},
{
"type": "Create",
"actor": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"object": {
"type": "Note",
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1123200952174665728",
"attributedTo": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"content": "<a href=\"https://www.minds.com/luno2020/blog/mengulas-investasi-cryptocurrency-1123200945342144512\" target=\"_blank\">https://www.minds.com/luno2020/blog/mengulas-investasi-cryptocurrency-1123200945342144512</a>",
"to": [
"https://www.w3.org/ns/activitystreams#Public"
],
"cc": [
"https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/followers"
],
"tag": [],
"url": "https://www.minds.com/newsfeed/1123200952174665728",
"published": "2020-06-26T10:39:33+00:00",
"source": {
"content": "https://www.minds.com/luno2020/blog/mengulas-investasi-cryptocurrency-1123200945342144512",
"mediaType": "text/plain"
}
},
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1123200952174665728/activity"
},
{
"type": "Create",
"actor": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"object": {
"type": "Note",
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1119909279703769088",
"attributedTo": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"content": "<a href=\"https://www.minds.com/newsfeed/1119909279703769088\" target=\"_blank\">https://www.minds.com/newsfeed/1119909279703769088</a>",
"to": [
"https://www.w3.org/ns/activitystreams#Public"
],
"cc": [
"https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/followers",
"https://www.minds.com/api/activitypub/users/1035371524497874949"
],
"tag": [],
"url": "https://www.minds.com/newsfeed/1119909279703769088",
"published": "2020-06-17T08:39:39+00:00",
"inReplyTo": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1035371524497874949/entities/urn:activity:1119448660103065600",
"source": {
"content": "https://www.minds.com/newsfeed/1119909279703769088",
"mediaType": "text/plain"
}
},
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1119909279703769088/activity"
},
{
"type": "Create",
"actor": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"object": {
"type": "Note",
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1119909248216399872",
"attributedTo": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"content": "<a href=\"https://www.minds.com/newsfeed/1119909248216399872\" target=\"_blank\">https://www.minds.com/newsfeed/1119909248216399872</a>",
"to": [
"https://www.w3.org/ns/activitystreams#Public"
],
"cc": [
"https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/followers",
"https://www.minds.com/api/activitypub/users/1116156502739001354"
],
"tag": [],
"url": "https://www.minds.com/newsfeed/1119909248216399872",
"published": "2020-06-17T08:39:31+00:00",
"inReplyTo": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1116156502739001354/entities/urn:activity:1119550933516480512",
"source": {
"content": "https://www.minds.com/newsfeed/1119909248216399872",
"mediaType": "text/plain"
}
},
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1119909248216399872/activity"
},
{
"type": "Create",
"actor": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"object": {
"type": "Note",
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1119909217490497536",
"attributedTo": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"content": "<a href=\"https://www.minds.com/newsfeed/1119909217490497536\" target=\"_blank\">https://www.minds.com/newsfeed/1119909217490497536</a>",
"to": [
"https://www.w3.org/ns/activitystreams#Public"
],
"cc": [
"https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/followers",
"https://www.minds.com/api/activitypub/users/844458999536427010"
],
"tag": [],
"url": "https://www.minds.com/newsfeed/1119909217490497536",
"published": "2020-06-17T08:39:24+00:00",
"inReplyTo": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/844458999536427010/entities/urn:activity:1119570536019849216",
"source": {
"content": "https://www.minds.com/newsfeed/1119909217490497536",
"mediaType": "text/plain"
}
},
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1119909217490497536/activity"
},
{
"type": "Create",
"actor": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"object": {
"type": "Note",
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1119907857092321280",
"attributedTo": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"content": "Ini adalah beberapa kekurangan dan kelebihan cryptocurrency!<br /><a href=\"https://www.minds.com/search?f=top&t=all&q=cryptocurrency\" title=\"#cryptocurrency\" class=\"u-url hashtag\" target=\"_blank\">#cryptocurrency</a>",
"to": [
"https://www.w3.org/ns/activitystreams#Public"
],
"cc": [
"https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/followers"
],
"tag": [],
"url": "https://www.minds.com/newsfeed/1119907857092321280",
"published": "2020-06-17T08:33:58+00:00",
"source": {
"content": "Ini adalah beberapa kekurangan dan kelebihan cryptocurrency!\n#cryptocurrency",
"mediaType": "text/plain"
}
},
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1119907857092321280/activity"
},
{
"type": "Create",
"actor": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"object": {
"type": "Note",
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1119907417358528512",
"attributedTo": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"content": "Bagaimana cara anda melakukan analisis bitcoin?<br /><a href=\"https://www.minds.com/search?f=top&t=all&q=cryptocurrenncy\" title=\"#cryptocurrenncy\" class=\"u-url hashtag\" target=\"_blank\">#cryptocurrenncy</a>",
"to": [
"https://www.w3.org/ns/activitystreams#Public"
],
"cc": [
"https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/followers"
],
"tag": [],
"url": "https://www.minds.com/newsfeed/1119907417358528512",
"published": "2020-06-17T08:32:14+00:00",
"source": {
"content": "Bagaimana cara anda melakukan analisis bitcoin?\n#cryptocurrenncy",
"mediaType": "text/plain"
}
},
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1119907417358528512/activity"
},
{
"type": "Create",
"actor": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"object": {
"type": "Note",
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1119905713263087616",
"attributedTo": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218",
"content": "Fakta Menarik Seputar Cryptocurrency!<br /><br />1. Menggunakan Sistem Peer-to-Peer (P2P)<br />Bila Anda penasaran mengenai siapa yang menjadi perantara dari transaksi bitcoin, seperti halnya bank di transaksi konvensional, maka jawabannya adalah tidak ada. Jenis mata uang digital ini merupakan sebuah alat transaksi langsung, karena itulah disebut menggunakan sistem Peer-to-Peer. Transaksi menggunakan bitcoin disebut-sebut aman. Pasalnya setiap transaksi yang menggunakan bitcoin akan tercatat dan terverifikasi melalui sebuah jaringan. Kemudian melalui teknik-teknik kriptografi akan tercatat dalam sebuah brankas data milik publik. Teknologi penyimpanan ini disebut dengan blockchain. Sang penemu bitcoin, Nakamoto memancing orang untuk membuat blockchain lainnya agar data dari bitcoin tetap terjaga. Bagi yang menciptakan teknologi penyimpanan itu akan diberi hadiah berupa bitcoin. Dari situlah, jumlah bitcoin yang beredar bertambah. Proses dari pembuatan blockchain ini lebih dikenal dengan istilah mining atau bitcoin mining yang berarti penambangan bitcoin.<br /><br />2. Transaksi Bitcoin Cryptocurrency<br />Saat pertama kali diluncurkan, hanya segelintir orang yang mempercayai bitcoin. Setelah Nakamoto menambang bitcoin pertamanya (disebut sebagai genesis block), jaringan bitcoin resmi beroperasi. Orang pertama yang mengunduh aplikasi bitcoin adalah Hal Finney, seorang ilmuwan komputer yang juga seorang cypherpunk (sebutan untuk orang yang memperjuangkan kriptografi). Ia kemudian menerima 10 keping bitcoin dari Nakamoto. Namun Nakamoto menghilang setelah berhasil menambang banyak bitcoin, diperkirakan mencapai satu juta keping pada tahun 2010. Di tahun yang sama, sebuah transaksi komersial menggunakan bitcoin pertama terjadi. Ilmuwan komputer, Laszlo Hanyecz membeli dua loyang Pizza dari toko Papa John’s Pizza seharga 10.000 bitcoin. Bila dikalikan dengan nilai tukar bitcoin pada saat ini, Laszlo membeli dua loyang pizza itu seharga Rp810 miliar. Itu karena harga bitcoin sudah mengalami kenaikan. Saat bitcoin pertama kali meluncur, nilai tukar bitcoin terhadap rupiah sekitar Rp451 per keping.<br /><br />3. Pernah Digunakan untuk Transaksi Online Ilegal<br />Awalnya, bitcoin digunakan sebagai metode pembayaran utama untuk situs SilkRoad, portal sejenis forum jual beli untuk semua barang dan jasa ilegal. Untuk mengakses situs tersebut perlu browser khusus yang disebut TOR Browser. SilkRoad memungkinkan Anda untuk mendapatkan barang dan jasa ilegal apapun, mulai dari senjata api, narkotika atau obat-obatan terlarang, video porno anak-anak, hingga jasa pembunuh bayaran. Supaya tidak terdeteksi oleh pihak yang berwajib, para penjual dan pembeli menggunakan bitcoin sebagai alat tukar utama atau alat pembayaran karena bitcoin menggunakan sistem peer-to-peer.<br /><br />4. Berpotensi Memicu Economic Bubble<br />Para pakar ekonomi dari seluruh negara sudah memberi analisanya terkait bitcoin sebagai sebuah economical bubble atau gelembung ekonomi. Yakni sebuah fenomena, di mana harga suatu barang atau jasa menjadi naik drastis, hingga sangat tinggi, kemudian hancur seperti layaknya gelembung sabun yang ditiup. Analisa itu bukan tanpa alasan mengingat harga bitcoin yang sudah menanjak tinggi. Pada awal bitcoin muncul di 2010, satu keping bitcoin terhadap rupiah senilai Rp451. Sekitar tiga tahun kemudian, harganya sekitar Rp800 ribu per koin. Itu berarti dalam tiga tahun, nilai bitcoin melonjak 177.383% atau naik 1.773,83 kali dari nilai awalnya. Selang satu tahun kemudian, harga bitcoin mencapai puncaknya dengan nilai lebih dari Rp266 juta per keping. Itu berarti dalam empat tahun, bitcoin kembali naik sebesar 33.250% atau 332,5 kali lipat dari nilainya di 2013 sekitar Rp800 ribu. Titik tertingginya selama tujuh tahun (2010-2017), nilai bitcoin meroket 58.980.044% atau 589.800,44 kali dari nilai awalnya Rp451.<br /><a href=\"https://www.luno.com/id/\" target=\"_blank\">https://www.luno.com/id/</a><br /><a href=\"https://www.minds.com/search?f=top&t=all&q=Cryptocurrency\" title=\"#Cryptocurrency\" class=\"u-url hashtag\" target=\"_blank\">#Cryptocurrency</a> <a href=\"https://www.minds.com/search?f=top&t=all&q=Coint\" title=\"#Coint\" class=\"u-url hashtag\" target=\"_blank\">#Coint</a> <a href=\"https://www.minds.com/search?f=top&t=all&q=Bitcoin\" title=\"#Bitcoin\" class=\"u-url hashtag\" target=\"_blank\">#Bitcoin</a>",
"to": [
"https://www.w3.org/ns/activitystreams#Public"
],
"cc": [
"https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/followers"
],
"tag": [],
"url": "https://www.minds.com/newsfeed/1119905713263087616",
"published": "2020-06-17T08:25:28+00:00",
"source": {
"content": "Fakta Menarik Seputar Cryptocurrency!\n\n1. Menggunakan Sistem Peer-to-Peer (P2P)\nBila Anda penasaran mengenai siapa yang menjadi perantara dari transaksi bitcoin, seperti halnya bank di transaksi konvensional, maka jawabannya adalah tidak ada. Jenis mata uang digital ini merupakan sebuah alat transaksi langsung, karena itulah disebut menggunakan sistem Peer-to-Peer. Transaksi menggunakan bitcoin disebut-sebut aman. Pasalnya setiap transaksi yang menggunakan bitcoin akan tercatat dan terverifikasi melalui sebuah jaringan. Kemudian melalui teknik-teknik kriptografi akan tercatat dalam sebuah brankas data milik publik. Teknologi penyimpanan ini disebut dengan blockchain. Sang penemu bitcoin, Nakamoto memancing orang untuk membuat blockchain lainnya agar data dari bitcoin tetap terjaga. Bagi yang menciptakan teknologi penyimpanan itu akan diberi hadiah berupa bitcoin. Dari situlah, jumlah bitcoin yang beredar bertambah. Proses dari pembuatan blockchain ini lebih dikenal dengan istilah mining atau bitcoin mining yang berarti penambangan bitcoin.\n\n2. Transaksi Bitcoin Cryptocurrency\nSaat pertama kali diluncurkan, hanya segelintir orang yang mempercayai bitcoin. Setelah Nakamoto menambang bitcoin pertamanya (disebut sebagai genesis block), jaringan bitcoin resmi beroperasi. Orang pertama yang mengunduh aplikasi bitcoin adalah Hal Finney, seorang ilmuwan komputer yang juga seorang cypherpunk (sebutan untuk orang yang memperjuangkan kriptografi). Ia kemudian menerima 10 keping bitcoin dari Nakamoto. Namun Nakamoto menghilang setelah berhasil menambang banyak bitcoin, diperkirakan mencapai satu juta keping pada tahun 2010. Di tahun yang sama, sebuah transaksi komersial menggunakan bitcoin pertama terjadi. Ilmuwan komputer, Laszlo Hanyecz membeli dua loyang Pizza dari toko Papa John’s Pizza seharga 10.000 bitcoin. Bila dikalikan dengan nilai tukar bitcoin pada saat ini, Laszlo membeli dua loyang pizza itu seharga Rp810 miliar. Itu karena harga bitcoin sudah mengalami kenaikan. Saat bitcoin pertama kali meluncur, nilai tukar bitcoin terhadap rupiah sekitar Rp451 per keping.\n\n3. Pernah Digunakan untuk Transaksi Online Ilegal\nAwalnya, bitcoin digunakan sebagai metode pembayaran utama untuk situs SilkRoad, portal sejenis forum jual beli untuk semua barang dan jasa ilegal. Untuk mengakses situs tersebut perlu browser khusus yang disebut TOR Browser. SilkRoad memungkinkan Anda untuk mendapatkan barang dan jasa ilegal apapun, mulai dari senjata api, narkotika atau obat-obatan terlarang, video porno anak-anak, hingga jasa pembunuh bayaran. Supaya tidak terdeteksi oleh pihak yang berwajib, para penjual dan pembeli menggunakan bitcoin sebagai alat tukar utama atau alat pembayaran karena bitcoin menggunakan sistem peer-to-peer.\n\n4. Berpotensi Memicu Economic Bubble\nPara pakar ekonomi dari seluruh negara sudah memberi analisanya terkait bitcoin sebagai sebuah economical bubble atau gelembung ekonomi. Yakni sebuah fenomena, di mana harga suatu barang atau jasa menjadi naik drastis, hingga sangat tinggi, kemudian hancur seperti layaknya gelembung sabun yang ditiup. Analisa itu bukan tanpa alasan mengingat harga bitcoin yang sudah menanjak tinggi. Pada awal bitcoin muncul di 2010, satu keping bitcoin terhadap rupiah senilai Rp451. Sekitar tiga tahun kemudian, harganya sekitar Rp800 ribu per koin. Itu berarti dalam tiga tahun, nilai bitcoin melonjak 177.383% atau naik 1.773,83 kali dari nilai awalnya. Selang satu tahun kemudian, harga bitcoin mencapai puncaknya dengan nilai lebih dari Rp266 juta per keping. Itu berarti dalam empat tahun, bitcoin kembali naik sebesar 33.250% atau 332,5 kali lipat dari nilainya di 2013 sekitar Rp800 ribu. Titik tertingginya selama tujuh tahun (2010-2017), nilai bitcoin meroket 58.980.044% atau 589.800,44 kali dari nilai awalnya Rp451.\nhttps://www.luno.com/id/\n#Cryptocurrency #Coint #Bitcoin",
"mediaType": "text/plain"
}
},
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/entities/urn:activity:1119905713263087616/activity"
}
],
"id": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/outbox",
"partOf": "https://www.minds.com/api/activitypub/users/1119886207849865218/outboxoutbox"
}